Special For You

Sekitar dua minggu lalu, tepatnya 14 Agustus adalah hari ulang tahun istri. Kala itu, aku sibuk ingin ngasih kado apa buat ibu muda manis satu ini. Sempat pilih ini itu, dan akhirnya ketemu ide ngasih kado kain batik buat bidadari yang bersemayam di kalbu ku ini. Hihi...

Langsung saja sehari sebelum terjadi hari spesial itu. Aku sendiri pergi ke toko kain saat istirahat kantor berlangsung. Tak ada rencana corak yang akan aku tuju saat itu. Penting aku datang ke sana dulu dan tinggal pilih saja. Disana tertata ratusan corak batik. Sempat aku dibuat bingung oleh berbagai macam corak kain batik itu. Pada akhirnya aku memilih satu corak batik sepanjang tiga setengah meter. Kini aku sudah dapat satu potongan kain batik buat kado istri, Special For You.

Tak Bisa Ku Pungkiri Lagi

Istri Ku
Kini engkau telah lelah
Lemah bertambah lemah 
*butuh istirahat, 
setelah mengandung kurang lebih selama 9 bulan dan melahirkan secara normal--

tak tahu siapa penciptanya
Dinda, aku tahu,.
Kau belum pulih sempurna
Dari jarum suntik menusuk tubuh
Benang keangkuhan telah hinggap

Dinda, aku tahu,.
Perjuangan mu saat melahirkan sang anak
Rasa tak kuasa mata hati lihat rintih mu
Sebab aku menggenggam tangan mu
Tetap berada di samping mu
Aku tak lupa akan janji ku

Dinda,..
Aku tak ingin kau menyerah
Aku coba tegar di hadapan mu
Aku masih sanggup menemani mu
Berada di tulang rusuk mu

Dinda,..
Kini, berpusatlah
Mendidik, serta menyapih
Aku percaya Pada Mu
Percaya ilmu dan iman mu

Malaika Ilanuri Fatiha

“Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam), 
lalu kedua orangtuanya yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau Majusi.”
(HR. Baihaqi)

hari pertama kelahiran

Itu nama anak pertama kami. Buat kami ini sebuah karunia dan amanah. Saya ingin beribu terima kasih pada Allah SWT atas kesempatan ini, menjadi Abah dan Bunda baru untuk istri di keluarga mungil kami.

Kami sudah dipertemukan dengan anak perempuan pertama di Surga Dunia ini. Semoga kami dan "Bidadari Pembuka Bercahaya Iman" selalu bersama. Semoga kami bisa menjaga, mendidik, dan melangkah berjalan di jalur Mu. “Ich bin bereit!” 

Semua Mata Tertuju Pada Kami

Setahun lalu
Indonesia - Ahad, 08 Juli 2012_09.00 WIB. Saat itu, kami dapat porsi perhatian cukup hebat dari seluruh dunia. Terlepas dari kebintangan kami atau bukan. *Kami, seperti magnet buat jutaan orang hari itu, hihi.. -buruan sadarlah

Demikian diungkapkan salah satu kerabat saya. Terkait pernikahan kami. Mungkin dunia sudah terlanjur terpikat dan jatuh hati pada kami, mungkin saja, haha. Perasaan saya, “Kami akan selalu diikuti oleh jurnalis ternama dari surat kabar dunia ke manapun pergi.” *mulai lebay dech..

Kini tahun 2013
Menuju menjadi "Keluarga Kekasih Allah SWT"
afwan, sumber karikatur pertama tak tahu aku
Tidak mungkin seluruh dunia melepaskan mata dari Akad Pernikahan kami, sebab itu momen sakral. Secara luas, saya menyebutkan kalau ada dua perubahan besar terjadi pada kami untuk hari depan.

Santapan 4 Sehat, 5 Sempurna

Seminar Santapan 4 Sehat, 5 Sempurna
Tahun Belum Diputuskan

Pembicara             : Dirahasiakan
MC                       : Baru Di Buronkan
Snack                    : Gratis
Acara                    : Membaca
Waktu                   : Adalah Ilmu
Tempat                  : Blog Fannani Lishan
Bonus                    : Sertifikat (Maap belum tercetak, printnya masih di toko sebelah)
Misi                       : "Just Iseng"

*-Kesalahan bukan pada blog ini, mungkin kesalahan ada pada monitor Saudara, hihi…-*
~***~ afwan ~****~
Segera lupa kan status di atas

Yuuk... Baca dengan Basmalah
Santapan 4 Sehat, 5 Sempurna 

Hups, tunggu dulu. Ini tidak membahas tentang makanan keseharian yang dikonsumsi oleh teman-teman sekalian. Ini berbincang mengenai paradigma lain untuk judul di atas. Berasal dari “Just Iseng”-apa itu-, lalu terceburlah saya menuliskan ini.

Gema Adzan Subuh


Insiden bermula saat Sabtu malam, 08 Juni 2013, pukul 19.35. Aku dan istri terlihat agak kalang kabut. Kami saling pandang penuh kepanikan. Ada tanda cairan keluar dari… , sampai tiga kali berselang sekitar delapan menit. Tanda itu, belum pernah tersaksikan oleh kami.

Dari situ lalu aku telephone bu bidan si istri. Sering memeriksa si jabang bayi dan ibunya semasa hamil. *ngobrol terjadi ini itu, menjelaskan ku pada bidan tersebut. Lalu, kami dianjurkan datang ke rumahnya oleh bu bidan itu. *ternyata cairan itu adalah tanda bagi ibu akan melahirkan.

Langsung, segera kami bertiga ~aku, istri, calon bayi~ naik mobil roda dua menuju medan perang, sepeda motor kali. Hem, itu maksud kami.

Bermm.. Berm,.. Cuueesst. Kami tiba di medan perang. Istri diperiksa, ternyata sudah bukaan satu. Kami bersepakat nebeng tidur dulu di ruang yang telah disediakan oleh bidan dari pada pulang ke rumah.

Peperangan di mulai sobat,..

Dahulu Kala

bukan properti aku

Masa kecil kini teringat lagi. Yaa… dulu aku gemar sekali bermain catur. Hingga pernah aku merengek minta dibelikan papan catur kala itu sama ibu “Mak e”. Lantas, akhirnya dibelikan juga setelah sukses merayu dan senyam-senyum habis dibelikan permainan papan catur itu. Hee...

Papan catur berbentuk persegi, identik berwarna hitam putih. Seperti team favorit ku dalam kancah belantika sepakbola, Juventus. Hihi.. Di tokoh catur ada, pion, kuda, gajah, benteng, ratu, dan raja.

Museum Masa Depan

Saat di rumah terdapat ruangan bersih, sejuk harum mewangi, dan buku tersusun rapi di rak-rak lemari. Itulah museum perpustakaan ku. Lebih besar dari kamar-kamar lainnya. Berisi koleksi buku, baik yang aku beli atau dari karya sendiri, terpampang, terpajang disana. Terpasang pigura, pesan tulisan karikatur bernilai moral kehidupan.
- -Terlintas angan-angan.- -

bukan properti aku

Dari kecil memang hobi dengan baca tulis, meskipun saat kecil suka berhitung pula. Menikmati nuansa dari membaca, mengemas ilmu.

** Flashback
Aku rindu duduk sambil membaca buku di perpustakaan kampus, semasa masih kuliah semester pertama. Jadwal kuliah yang mengharuskan aku mengisi waktu kosong di perpustakaan. Terkadang tak jarang numpang di kost teman. Sebab dulu, aku harus pulang-pergi dari Klaten-Jogja naik sepeda motor. Tak mungkin aku pulang ke rumah kan.

Di perpustakaan kampus ada berbagai judul buku, tapi kalau buku komik tak ada waktu itu. Sudah hampir 3 tahun berlalu, aku tidak berada dan berlabuh disana lagi. Terakhir disana Agustus 2010.

Surprise dari Si Buah Hati

Beranjak pergi menuju tempat USG (Ultrasonography) kandungan. Sudah dua kali aku ke sana bersama istri. Saat itu, dan itu. Dua kali hasil yang diperoleh kami, sama.


bukan properti aku

Misi kami bertiga ke sana ingin tahu perkembangan si buah hati. Pertama, berkenalan dengan genre kelamin si buah hati. Kedua, mengetahui keadaan posisinya. Ketiga, bertanya langsung pada ahlinya.

Tapi kami belum diberi kesempatan berkenalan sama si buah hati, sebab dari hasil USG belum ketahuan laki-laki ataukah perempuan di dalam kandungan sang istri.

Bagi kami, terpenting posisi -“dedek”- sudah posisi keadaan normal. Ada cuplikan sedikit antara kami dan ibu dokter yang meng-USG. Berikut penjelasannya:

Chewing Gum

bukan properti aku
*** mengenang masa itu
Kira-kira saat masih usia lima tahun aku dikenalkan permen karet oleh Alm. Kakak –pertama-- Ku. Dia menawarkan padaku dan mengajariku bermain menggelembungkan permen karet biar menjadi sebuah balon mungil. “Jangan ditelan ya”, katanya. *memperingatkanku

Pertama kali coba, aku berhasil memuntahkan permen karet keluar dari mulut ku. Haha…
Sejak itu, aku tak putus arang dan ngak nangis, aku belajar sendiri. Alhasil kini aku bisa, meskipun asal-asal saja versi aku sendiri dalam mengunyah, tidak sesuai dengan standar Kesehatan Internasional. *memang ada peraturan semacam itu?

Saya Tidak Melempar Koin

Lempar koin mu? Kamu pilih gambar apa? 
“Aku suka Komodo.”
“Aku Garuda saja.”
cetus beberapa pelaku


Dimainkanlah koin itu. Diputar atau dilempar ke atas dengan berbagai variasi sesuai keahlian. Sehingga koin berputar. Dan kita menebak dan menunggu apa yang akan terjadi selama beberapa detik saat koin jatuh dan berhenti.

Tentu saya masih ingat! Saat masih di taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA, apalagi bagi mahasiswa sampai dosen. Sering saya lihat mereka bermain tebak lempar koin bersama temannya. Buat iseng mengisi waktu canda. Tidak aku pungkiri lagi permainan tradisional semacam itu masih menjadi trend sampai saat ini, bahkan tanpa melihat status bagi pelakunya.

Bahkan ada teman bermodal,...

Need You by My Side

Tak sengaja membaca status itu.. *geli sendiri, aku mendengarnya..
Kurang lebih seperti itu..
Entah apa yang ada dibenaknya? Aku pun tak tahu, hihi..
Mungkin dia baru dilanda banjir. Mungkin saja, Hiiaaa…


 Andai saja pesan itu terjatuh di kepala ku
Mungkin aku akan mendadak pingsang
Terkapar saat membaca pesannya 
*kasihan bener, ngaaakk, hiks hiks..

Akan kah pesan itu....

Hoax.. Hentikan!!

"Bukan ilmu namanya, kalau tak ada pesan bermanfaat bagi orang lain“

by shutterstock
Apa yang ada dipikiranmu? Apa sekedar lelucon! Biar heboh, terkenal, dipuja-puja, dikagumi, disanjung atau hanya mengumbar berita dekil, kabar konyol semata.

Hoax,.. Hoax lagi, lagi-lagi Hoax! Hoax booming again../:n

Hoax bisa dibilang kabar tak jelas atau berita rekayasa, mengada-ada *palsu-- konyol. Berupaya menipu pembaca supaya mempercayainya. Padahal sang pencipta *pembuat hoax* tahu bahwa berita itu adalah bohong.
*--Hati-hati dengan berita tanpa ada kejelasan dan ketahui dahulu dari mana asal sumbernya…--*

Hai sahabat, hoax budaya mana? Pikirkan sekali lagi…
Asalnya dari mana? Tak jelas..
Apa ada tuntunan islam tentang hoax? Coba renungkan..

Hmm... Jadi penasaran,.. Simak lebih lanjut yuukk...

Hore,.. Terlalu Girang…

Pagi cerah ini membuatku girang, bukan ampun minta,.. >__<'

bukan milik aku
Tepatnya sekitar pukul 07.38 WIB berlokasi di kursi kerja ku. Aku cuma mengabarkan saja, kalo aku “dapet arisan” pagi ini, itu saja. Sederhana bukan? Hihihi...

Tiap sabtu pagi-pagi di kantor diadakan arisan mungil-mungilan. Agenda tersebut sudah berjalan beberapa pekan terakhir. Tak perlu ku hitung-hitung berapa nominal yang telah ku dapat. Terlebih aku harus mengasok arisan sabtu-sabtu depannya, lantaran arisan baru melaju 5 kali (kalo ngak salah) dari 30 putaran. Hahaha -masih lama-.. Terpenting lagi, Alhamdulillah income bertambah lagi, -menghibur diri-. Huick, hihihi… *bukan sombong

Berita itu, langsung aku laporkan via sms pertama kali pada:

Pohon Pelipur Lara

Aku menemukan burung jatuh saat aku terduduk melamun berteman diiringi pohon pelipur lara. Sebelah sayap burung itu tak bisa bergiat, ternyata luka kena tembak telah merobeh sebelah sayapnya. Lantas aku kawai burung itu, ku obati, kurawat, hingga aku buatkan sangkar, dan ku beri makan setiap hari.

Luka yang telah berlalu beberapa hari membuatnya perlahan mampu mengepakkan sayap-sayapnya lagi. Aku keheranan saat ia mengicaukan suara kicauannya, pertanda ia burung jantan dan sudah sehat memanggil-manggilku, menyapaku dalam lamunan kelabu.

Burung itu menghiburku dengan kicau merdunya sampai ku hampiri suara itu, bahkan ia tidak menghentikan suara ocehannya. Memamerkan suara merdu dan semakin keras mempertontonkan kepadaku. Ya, aku terhibur oleh lamunan panjang ku.

Mahar Ku adalah Islam Mu

Begitulah sebait ungkapan dari Ummu Sulaim Binti Milhan, "Mahar Ku adalah Islam Mu".
Bila saja seorang wanita islam kini, bilang begitu pada calon pasangan -calon suami-.
 
~~karikatur yang bikin, bukan aku~~
Bisa jadi beberapa kaum adam penghuni bumi ini akan meredup, mengerut mendekati wanita itu, bila tidak dilengkapi rasa iman sejati. Bahkan bisa-bisa mandi keringat di tempat, hoho..

Wajah maskulin-nya saat akan melamar Bidadari pujaan hati, akan menjadi pudar, surut menciut mungkin kali ya. Ketika mendengar ajuan balasan tersebut pada seorang kaum pejantan, hihi..

Anak muda kini tuh, lebih gampang cari “UANG”, daripada cari “ISLAM”, katanya sich. Berapa sih jumlah anak muda yang “ISLAM” Beneran?

Diam Mu, Melumpuhkan Ku

Semenjak itu,..
Ketika dipertemukan dalam sebuah kajian
Terjalin sanubari antara aku dan dia
Menalar menusuk dinding nurani
Seakan-akan hati ikut bertasbih

Terkadang, aku merasa ada ketakutan tersendiri saat berhadapan bersama diam mu. Why,... What's wrong with you? Because,… Diam mu adalah simbol kemuliaan, kesucian dalam diri, kelembutan santun, natural, keagungan yang tak sanggup terlukiskan oleh alunan melodi “cetar membahana”, waduuh.

Hargailah Karya Orang Lain…



“Mmm… Aku kurang suka sama penelitian dia?” /Hoo..o, aku juga,…
“Analisis dia juga ngak professional… $%$*& !!!
“Ah, baru jadi karyawan di perusahaan terkenal aja, dia dah sombong minta ampun”
“Katanya, dia itu,…. Nang neng nong neng gung lho?” Ohya,.. Benar kah?
“Masa tulisan kaya gitu di bilang bagus, emang kau tak bisa baca ya” waddduuuhh.. *malah repoot sendiri..

Sulit memang, memang sulit!!! Bagi yang belum tahu bagaimana menghadapi masalah seperti diatas. Adanya hanya mengkriting orang lain, kritik-iri-dengki maksudnya.

Memories in Paris




Sore itu,….
Kulihat lautan biru diluasnya lepas pandanganku.
Semilir bersama percikan pasir mengalun mengikuti arus 
Hembusan anging yang menyapu wajahku yang setengah dalam lamunan
Gelombang yang menyapa hatiku untuk sebuah hati yang sendiri…

Kupejamkan nurani dan sejenak ku berkata:

Tenang, Bersabarlah Cinta…


~~ Kala Cinta Berlabuh Tanpa Restu ~~

Beribu abad masa lalu, dua muda-mudi menjalin kisah. Menahan jiwa yang hilang, akal meluap-luap tanpa berfikir. Seakan bahagia di depan pandangan mata untuk selamanya. Menghembus udara pengap bagaikan menghirup gegana surga.

Ketika dua muda-mudi bersua, melambai-lambai, bagai kucing merindukan duri-duri cangkuk. Menghamburkan dua sejoli menjadi satu, tanpa ada ikatan sah. Bagai malam jadi siang, dan siang jadi malam, laksana siang tanpa cahaya mentari, seolah-olah malam tanpa rembulan dan medalion. Menggebu-gebu tiada terkendali.

Mimpi Itu Tanpa Batas

Terbesit Lamunan Mimpi

Rangkaian waktu telah membuatku lebih tegar melawan dunia. Disaat lelah, aku masih memiliki kekuatan kembali berjalan lagi. Saat ku jatuh, aku cukup bisa terbangun kembali. Cobaan, rintangan, rasa gundah, perih pernah menghantuiku.

Landasan mungil jalan hidup semacam sabar, syukur, ikhlas yang mengantarkanku dalam kunci membuka pintu ditiap-tiap mimpiku. Pintu-pintu yang ku lalui seakan beribu pintu bahkan lebih. Setelah aku singkap pintu satu persatu dengan kunci mimpiku, ternyata masih ada ribuan pintu tertutup yang siap telah menunggu.

Saat Jauh Darimu

 -- apa aku harus melepaskanmu ---

Diam ku memeluk mu
Mendekap kekosongan kalbu
Menahan satu rindu yang terbelenggu
Berjalan melangkah tanpa arahan mu


Diterangi kelam gelapnya hati
Seorang diri termenung menyepi
Berteman malam begitu sunyi
Mengapa ku selalu sendiri lagi

Bermula dari 0 (Nol)

Aku, kompilasi dari angka-angka
Siapa sangka angka 0 (nol) merupakan patokan awal bagi raihan prestasi seseorang dan mampu memicu angka lain yang saling kesinambungan. Mengapa tidak? Bisa dibilang urutan angka dasar dimulai dari 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, begitu menarik untuk dibahas. Berbagai istilah variable, baik dalam metode metematika maupun melalui proses sejarah angka-angka terbentuk.

Tapi bukan bahas soal itu, disini melalui pendekatan logika klusak-klusuk semata, --kurang tepatnya--. Yaps, begitu banyak prestasi yang bisa teraih, meski acapkali harus terpincang-pincang ditengah harapan membentang. Nah disini,
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...