Diam Mu, Melumpuhkan Ku

Semenjak itu,..
Ketika dipertemukan dalam sebuah kajian
Terjalin sanubari antara aku dan dia
Menalar menusuk dinding nurani
Seakan-akan hati ikut bertasbih

Terkadang, aku merasa ada ketakutan tersendiri saat berhadapan bersama diam mu. Why,... What's wrong with you? Because,… Diam mu adalah simbol kemuliaan, kesucian dalam diri, kelembutan santun, natural, keagungan yang tak sanggup terlukiskan oleh alunan melodi “cetar membahana”, waduuh.

Hargailah Karya Orang Lain…



“Mmm… Aku kurang suka sama penelitian dia?” /Hoo..o, aku juga,…
“Analisis dia juga ngak professional… $%$*& !!!
“Ah, baru jadi karyawan di perusahaan terkenal aja, dia dah sombong minta ampun”
“Katanya, dia itu,…. Nang neng nong neng gung lho?” Ohya,.. Benar kah?
“Masa tulisan kaya gitu di bilang bagus, emang kau tak bisa baca ya” waddduuuhh.. *malah repoot sendiri..

Sulit memang, memang sulit!!! Bagi yang belum tahu bagaimana menghadapi masalah seperti diatas. Adanya hanya mengkriting orang lain, kritik-iri-dengki maksudnya.

Memories in Paris




Sore itu,….
Kulihat lautan biru diluasnya lepas pandanganku.
Semilir bersama percikan pasir mengalun mengikuti arus 
Hembusan anging yang menyapu wajahku yang setengah dalam lamunan
Gelombang yang menyapa hatiku untuk sebuah hati yang sendiri…

Kupejamkan nurani dan sejenak ku berkata:

Tenang, Bersabarlah Cinta…


~~ Kala Cinta Berlabuh Tanpa Restu ~~

Beribu abad masa lalu, dua muda-mudi menjalin kisah. Menahan jiwa yang hilang, akal meluap-luap tanpa berfikir. Seakan bahagia di depan pandangan mata untuk selamanya. Menghembus udara pengap bagaikan menghirup gegana surga.

Ketika dua muda-mudi bersua, melambai-lambai, bagai kucing merindukan duri-duri cangkuk. Menghamburkan dua sejoli menjadi satu, tanpa ada ikatan sah. Bagai malam jadi siang, dan siang jadi malam, laksana siang tanpa cahaya mentari, seolah-olah malam tanpa rembulan dan medalion. Menggebu-gebu tiada terkendali.

Mimpi Itu Tanpa Batas

Terbesit Lamunan Mimpi

Rangkaian waktu telah membuatku lebih tegar melawan dunia. Disaat lelah, aku masih memiliki kekuatan kembali berjalan lagi. Saat ku jatuh, aku cukup bisa terbangun kembali. Cobaan, rintangan, rasa gundah, perih pernah menghantuiku.

Landasan mungil jalan hidup semacam sabar, syukur, ikhlas yang mengantarkanku dalam kunci membuka pintu ditiap-tiap mimpiku. Pintu-pintu yang ku lalui seakan beribu pintu bahkan lebih. Setelah aku singkap pintu satu persatu dengan kunci mimpiku, ternyata masih ada ribuan pintu tertutup yang siap telah menunggu.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...