Lempar koin mu? Kamu pilih gambar apa?
Dimainkanlah koin itu. Diputar atau dilempar ke atas dengan berbagai
variasi sesuai keahlian. Sehingga koin berputar. Dan kita menebak dan menunggu apa
yang akan terjadi selama beberapa detik saat koin jatuh dan berhenti.
Tentu saya masih ingat! Saat masih di taman kanak-kanak, SD, SMP, SMA,
apalagi bagi mahasiswa sampai dosen. Sering saya lihat mereka bermain tebak
lempar koin bersama temannya. Buat iseng mengisi waktu canda. Tidak aku pungkiri
lagi permainan tradisional semacam itu masih menjadi trend sampai saat ini, bahkan
tanpa melihat status bagi pelakunya.
Bahkan ada teman bermodal,...
"Nanti aku ngitung kancing baju aja ah buat memilih jawaban soal. A, B, C, atau D saat ujian berlangsung.” *tak usah ditiru.
"Nanti aku ngitung kancing baju aja ah buat memilih jawaban soal. A, B, C, atau D saat ujian berlangsung.” *tak usah ditiru.
Kubilang, “Itu terlalu arogan sobat.”
--Bahkan ada lemparan koin dipergunakan untuk memilih pasangan hidup. *Ini bahaya, terlalu gila--
# Emangnya pasangan sebuah lotre-undian. *Bukan! Seenaknya saja.
Kalau pun itu benar, hanyalah sekedar keberuntungan. Manusia tidak
selalu mendapat untung berbekal menghitung kancing baju maupun lemparan koin
semata.
Hidup bukanlah filosofi lemparan koin. Hidup adalah usaha dan belajar.
Ilmu diraih dengan belajar, tanpa ada embel-embel lainnya. Bagaimana mungkin
orang pintar tanpa dibarengi dengan berusaha belajar.
***
Saya ingin hidup berfungsi
dengan baik. Seperti halnya roda berputar,
hingga berakhir saat putaran roda ku dihentikan oleh malaikat.
Saya tidak pernah tahu diposisi manakah roda terbaikku.
Pasti kuserahkan padaNYA.
hingga berakhir saat putaran roda ku dihentikan oleh malaikat.
Saya tidak pernah tahu diposisi manakah roda terbaikku.
Pasti kuserahkan padaNYA.
~~~
Belajar dari keisengan itu, maka aku harus memutuskan pilihan dengan
nurani dan pikiran. Bukan asal mengikuti lemparan koin. Sekali dan untuk
seterusnya. Saya belajar dari sahabat yang hidup bermodal lemparan koin dan seseorang
yang hidup hobi mencari ilmu. Setelah dianalisis, hasilnya sangat jauh berbeda dalam
kehidupan nyata.
Saya mencoba belajar hidup dari sisi lain. Saya tidak melempar koin
dan kalau yang muncul salah satu sisi, maka saya harus memutuskan memilihnya. Bukan
itu yang saya cari.
Seandainya hidup ku tergantung lemparan koin. Saya hanya menghabiskan
waktu dalam menganalisa keputusan yang akan saya pilih. Saya mencoba memutuskan
berdasarkan nurani dan apa yang ada dikepala. Saya lebih menyukai itu. Saya tidak
sedang bercanda.
Teringat pepatah pelajaran Mahfudzat
No comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =)) :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) /:) O:-) :-B =; I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8- 2:-P (:| =P~ #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) :-c :-h 8-7 X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!
Post a Comment