Insiden bermula saat Sabtu malam, 08 Juni 2013, pukul 19.35. Aku dan istri
terlihat agak kalang kabut. Kami saling pandang penuh kepanikan. Ada tanda
cairan keluar dari… , sampai tiga kali berselang sekitar delapan menit. Tanda
itu, belum pernah tersaksikan oleh kami.
Dari situ lalu aku telephone bu bidan si istri. Sering memeriksa si
jabang bayi dan ibunya semasa hamil. *ngobrol terjadi ini itu, menjelaskan ku pada bidan
tersebut. Lalu, kami dianjurkan datang ke rumahnya oleh bu bidan itu. *ternyata
cairan itu adalah tanda bagi ibu akan melahirkan.
Langsung, segera kami bertiga ~aku, istri, calon bayi~ naik mobil roda dua menuju medan perang, sepeda motor kali. Hem, itu maksud kami.
Bermm.. Berm,.. Cuueesst. Kami tiba di medan perang. Istri diperiksa, ternyata sudah bukaan satu. Kami bersepakat nebeng tidur dulu di ruang yang telah disediakan oleh bidan dari pada pulang ke rumah.
Peperangan di mulai sobat,..
Langsung, segera kami bertiga ~aku, istri, calon bayi~ naik mobil roda dua menuju medan perang, sepeda motor kali. Hem, itu maksud kami.
Bermm.. Berm,.. Cuueesst. Kami tiba di medan perang. Istri diperiksa, ternyata sudah bukaan satu. Kami bersepakat nebeng tidur dulu di ruang yang telah disediakan oleh bidan dari pada pulang ke rumah.
Peperangan di mulai sobat,..
Di medan perang aku menemani istri, dan ibu mertua ikut berpartisipasi.
Setelah memberi kabar via handphone untuk orang yang berada di rumah. Tidak
berselang lama istri mulai merasa kontraksi demi kontraksi.
Kulihat jam dalam kondisi 23.45 melekat pada dinding tembok. Istri diperiksa lagi –bukaan empat-. Masih berkontraksi dan bertambah luar biasa. Kontraksi demi kontraksi masih terus berjalan.
Kulihat jam dalam kondisi 23.45 melekat pada dinding tembok. Istri diperiksa lagi –bukaan empat-. Masih berkontraksi dan bertambah luar biasa. Kontraksi demi kontraksi masih terus berjalan.
02.00 aku keluar mencari sedotan, gerimis, tapi tidak menjadi masalah.
04.10 kronologi sudah sampai klimaks. Tubuh letih di punggung, meski semangat
masih terjaga oleh aroma kelahiran. Ku lihat istri terus berupaya dan tetap
bertahan mengatur nafas. Tangan kami saling menggenggam.
Ahad, 09 Juni 2013_04.25 WIB. Adzan Subuh selesai berkumandang dari masjid-masjid terdekat dan terhenti. Hening, tidak lama berselang. Suara terdengar di balik sebuah ruang kamar. Suara itu, suara yang tak asing bagiku, namun memecahkan rasa kantuk, lemas, dan debaran tiada nentu. Semua itu Hilang, seketika. Setelah engkau menangis –Oee Oee Oeee- dari tangisanmu nak, keluar dari rahim ibu mu -istri ku-. Anak kami Lahir! Alhamdulullah.. *sujud syukur ku pada Mu.
Ahad, 09 Juni 2013_04.25 WIB. Adzan Subuh selesai berkumandang dari masjid-masjid terdekat dan terhenti. Hening, tidak lama berselang. Suara terdengar di balik sebuah ruang kamar. Suara itu, suara yang tak asing bagiku, namun memecahkan rasa kantuk, lemas, dan debaran tiada nentu. Semua itu Hilang, seketika. Setelah engkau menangis –Oee Oee Oeee- dari tangisanmu nak, keluar dari rahim ibu mu -istri ku-. Anak kami Lahir! Alhamdulullah.. *sujud syukur ku pada Mu.
Betapa lega hati, ketika sang bayi berhasil keluar dari rahimnya. Tiada malu-malu aku
langsung memberi,… -sensor- buat
istriku. Sungguh takjub, aku bisa melihat langsung kelahiran anak perempuan
pertama kami. Meskipun begadang demi sang anak, tapi ada manfaatnya. Lets, tubuh dan jiwa ku terasa terlahir
kembali, rasa kantuk, lemas, debaran itu telah memudar dan meleleh.
Kini Bidadari telah Lahir, hihi..
Saatnya, memandang Bidadari mungil ku..
No comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =)) :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) /:) O:-) :-B =; I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8- 2:-P (:| =P~ #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) :-c :-h 8-7 X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!
Post a Comment