"Bukan
ilmu namanya, kalau tak ada pesan bermanfaat bagi orang lain“
by shutterstock |
Apa yang ada dipikiranmu? Apa sekedar lelucon! Biar
heboh, terkenal, dipuja-puja, dikagumi, disanjung atau hanya mengumbar berita
dekil, kabar konyol semata.
Hoax,.. Hoax lagi, lagi-lagi Hoax! Hoax booming again../:n
Hoax bisa dibilang kabar tak jelas atau berita rekayasa, mengada-ada *palsu-- konyol. Berupaya menipu pembaca supaya mempercayainya. Padahal sang pencipta *pembuat hoax* tahu bahwa berita itu adalah bohong.
*--Hati-hati
dengan berita tanpa ada kejelasan dan ketahui dahulu dari mana asal sumbernya…--*
Hai
sahabat, hoax budaya mana? Pikirkan sekali lagi…
Asalnya
dari mana? Tak jelas..
Apa
ada tuntunan islam tentang hoax? Coba renungkan..
Pembaca awal mula tak tahu menahu tentang berita
tersebar itu, hoax atau bukan.
Kasihan bagi korban hoax yang terkena
berita tak jelas sumbernya itu.
*bahaya lagi,
bila hoax itu tersebar (langsung asal di-share atau dijiplak oleh korban). Berapa
lagi yang akan menjadi korban berikutnya dengan berita hoax itu, tanpa ada
klarifikasi lagi. Asal-asalan mengklik saja, cuma sekedar ikut-ikutan. Biar
terlihat pertamax, katanya. Tanpa ada dasarnya.
Sebab tak semua orang bisa mendapat berita ter-update. Beruntunglah bagi mereka yang
sudah jelas-jelas tahu itu hanya berita hoax
dari berbagai penjelasan. Namun sayang, bagi orang chupthong, begitu langsung mudah percaya berita hoax itu 100% saat tersebar. Apakah anda
senang melihat sahabat kalian, tertipu oleh berita hoax tersebut? Memilukan!
Meskipun itu hanya lelucon.
Agama islam telah menuntunkan bersikaplah jujur.
Bukan berbohong demi menipu sesama manusia kan, meskipun itu hanya guyonan, gurauan. Kewajiban bagi sesama muslim
yang selama ini sering aku dengar adalah “Kabarkanlah
berita gembira kepada muslim lainnya”. Bukan mengirimkan berita bohong yang
terada-rada atau diada-adain, tanpa ada fakta yang kredibel.
Pernahkah sahabat lishan mendengar kisah Rasulullah
SAW ini:
Rasulullah SAW telah memperingatkan kita untuk tidak berdusta di hadapan siapa pun, termasuk terhadap anak-anak. Meski hal itu hanya sebagai bujukan atau sekedar gurauan.
Rasulullah SAW telah memperingatkan kita untuk tidak berdusta di hadapan siapa pun, termasuk terhadap anak-anak. Meski hal itu hanya sebagai bujukan atau sekedar gurauan.
Abu Dawud dan Baihaqi meriwayatkan dari Abdullah bin Amir ra. Pada suatu hari ibu memanggilku, sedangkan Rasulullah SAW sedang duduk berada di rumah kami. Ibu berkata, "Kemarilah, aku akan memberimu". Kemudian Rasulullah SAW berkata kepadanya,"Apa yang akan kau berikan padanya? Ibuku berkata,"Aku akan memberinya sebuah kurma." Rasulullah SAW berkata kepadanya,"Kalau engkau tidak memberikan sesuatu padanya, maka engkau dicatat sebagai orang yang berdusta."
Ajarilah anak sejak kecil tentang keteladanan, supaya anak bersikap jujur. Hindari mengajarkan anak berbuat bohong. Berikan sebuah teladan yang mulia.
Islam tak mengajarkan untuk bersikap bohong, kecuali
dalam 3 perkara:
“Sesungguhnya
yang mengada-adakan kebohongan,
hanyalah orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong” (QS An Nahl
16:105)
Tanda orang
munafik ada tiga: “Berkata bohong, ingkar janji, mengkhianati amanah.” (HR
Bukhari & Muslim).
Imam Ghazali dalam kitab Ihya Ulumiddin jilid
IV/284. Rasulullah SAW tidak mentolerir suatu kebohongan kecuali dalam tiga
perkara: “Demi kebaikan, dalam keadaan
perang (sebab peperangan adalah tipu daya), suami membohongi istri dan istri
membohongi suami (demi menyenangkan pasangannya).”
Sejak kecil pun, saya sering mendengar pesan dari
orangtua:
”Dadi uwong ojo
seneng ngapusi, dadiyo uwong sing jujur”.
“Jadi orang
jangan suka berbohong, jadilah orang yang jujur”
--pesan orangtua--
--pesan orangtua--
Sampai sekarang pun orangtua tak luput memberikan pesan ini terhadapku. Sebab satu kebohongan akan diikuti oleh kebohongan lainnya.
Lalu sikap apa yang harus kita lalukan saat mendapat
berita kurang jelas keberadaannya?
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya (sesama manusia) dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya." (Riwayat Bukhari dan Muslim)
Berkata baik atau diam, itulah sikap yang haru kita pegang. Diamlah bila memang belum tahu kebenarannya. Tak usah merasa sok tahu. Berbuat baiklah, bila sikapmu bermanfaat bagi semua orang. Milikilah akhlak yang baik, sebab akhlak yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, baik di dunia dan akhirat.
Rasulullah SAW bersabda: "Tinggalkanlah yang meragukanmu, sebab kejujuran adalah ketenteraman, dan kebohongan adalah kebimbangan." (HR. Tirmidzi)
"Jujurlah sebab sesungguhnya kejujuran menunjukkan pada kebaikan dan kebaikan menunjukkan ke Surga." (HR. Bukhari)
Kini
sahabat lishan sudah tahu kan apa itu status hoax.
Jadii..!!
“Jangan Pernah
Membuat Berita Lelucon Hoax maupun Sekedar Mencontek, lalu semena-mena
menyebarkannya.” Tanpa ada bukti!
Jika berita itu tidak benar, maka cukuplah alasan untuk
menyatakan ia berdusta
Apa lagi yang
akan kau suara kan?
Hentikan, membuat
berita Hoax!!
No comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =)) :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) /:) O:-) :-B =; I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8- 2:-P (:| =P~ #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) :-c :-h 8-7 X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!
Post a Comment